Wednesday, 1 October 2014

Membuat bibir merah tanpa lipstik liptint lipgloss dan sebagainya

Assalamu'alaikum ukhti akhi?

Gue mau berbagi tips dan semoga berhasil ya! hehe.
Sebelumnya, gue mau cerita dulu kenapa gue mau berbagi tips tentang bibir supaya tetep merah tanpa lo kasih lipstik dan sebangsanya.
Jadi, sebenernya gue udah lama banget praktekin ini dengan diri gue sendiri. Awalnya kakak cowok gue yang aneh, dia perokok aktif, bisa kalian bayanginkan perokok itu rata-rata bibirnya pucat dan hitam? TAPI kakak gue itu sama sekali gak hitam, malah merah nge-pink gitu. gue heran dong gue tanya aja "mas, kok lo ngerokok tapi bibir lo gak hitam sih?" dan dia jawab "lo gosok aja pake odol" lah gue heran terus gue minta kasih tau caranya dan sampai sekarang berhasil alhamdulilah tanpa pemerah apapun dan pada saat itu gue sekolah menengah pertama kalo gak salah.
Jadi, lo pasti pada penasaran kan gimana cara makenya? wkwkwk Stay Tune!




First,
Lo sehari pasti gosok gigikan? gak pernah gak gosokan? wkwk. Nanya doang elah, selow aja keles:p
Lo gosok gigi aja dulu, sampe gigi lu putih bersih keset mengkilap dah.

Second,
Setelah gosok gigi pasti ada sisa odol atau pasta gigi di sikat gigi lo kan? Nah, yaudah! lo gosokin pelan-pelan ke bibir lo atas dan bawah, pelan-pelan aja! jangan mentang-mentang ngebet pengen liat hasilnya lo jadi gosok kenceng-kenceng, bukannya merah malah beset entar *eh wkwk.
FINISH!!! semakin sering lo gosok gigi dan setelah gosok gigi lo gosok juga bibir lo semakin cepat perubahan bibir lo jadi merah!
Selamat Mencoba! Semoga Berhasil Yaaaaaaaa!!!

Tuesday, 9 September 2014

Ayah...

Terlintas begitu saja bayangmu dalam benakku.
Terukir sangat jelas segala kenangan yang tergambar.
Apakah dirimu merasakan yang sama sepertiku?
Ayah.. apakah kau ingat semua kenangan yang dulu sering kita ukir?
Ayah.. apakah kau ingat apa permintaanku untukmu?
Ayah.. apakah kau ingat saat kita hanya makan malam berdua di sebuah restoran yang bernuansa romantis?
Ayah.. apakah kau ingat saat menemaniku bermain hingga waktu kerjamu ku sita?
Ayah.. apakah kau ingat jika aku terbaring tak berdaya hanya dirimu yang menemaniku, kau menawariku dengan berbagai hal yang ku sukai?
Ayah.. apakah kau ingat saat selalu memujiku? seperti tidak ada wanita lain yang lebih indah dan sempurna dibandingkan aku?
Ayah.. ada lebih banyak kenangan yang kita ukir dan tak akan bisa ku gambarkan dengan kata-kata semua itu.
ayah.. aku sangat merindukan semua itu, aku merindukanmu.
Apakah akan ada lagi sedikit waktu yang dapat kita ukir untuk sekarang ini?
kenapa aku sangat merasa jauh darimu? kenapa hanya bayangmu yang dapat ku raih? kenapa bukan dirimu yang dapat ku raih? 
Ayah apakah kau sama denganku? merasakan rindu yang tak dapat diungkapkan tapi hanya bisa dirasakan?
Saat itu... saat aku benar-benar merasakan hanya dirimu sosok lelaki hebat yang ku temui pertama.
Saat itu.. saat aku benar-benar merasakan seperti putri yang bertemu dengan pangerannya, seseorang yang benar-benar menyayangiku dengan tulus, mampu melakukan berbagai hal demi membuat seorang putrinya tersenyum bahagia.
Ingin ku ungkapkan sebait kata rindu untukmu.. Tapi... lagi-lagi tapi ku ukir di ujung lidah ini.
Biarlah do'a dan silir angin malam mewakili perasaan rindu ini untukmu ayah..
Aku hanya ingin melihatmu tersenyum, walau hanya dari kejauhan..
Aku hanya ingin melihatmu tersenyum, walau senyum itu kau ciptakan bukan untukku..
Satu hal yang harus perlu kau tahu yah, Amel a.k.a nduk Sangat sayang sama bapak, bagaimanapun ceritamu, yang ku tahu kaulah pangeran terindah yang Allah ciptakan untuk melindungku di dunia dan inshaa Allah dikahirat kelak, Nduk sayang bapak^^


_Amelia Ridha Kusuma_


Sunday, 7 September 2014

" SURAT PALING ROMANTIS DARI SUAMIKU "

Pagi itu ketika merapikan rumah aku menemukan sebuah kotak berhias pita tersimpan di atas meja makan. Diatasnya terdapat kertas bertuliskan "hadiah untuk bunda". 

Ini pasti dari suamiku, langsung saja aku buka kotak itu, didalamnya terdapat beberapa set gamis longgar dan kerudung lebar. Heran dengan hadiah dari suamiku yang aneh. 

"Kok modelnya gini? Eh, jangan2 mau di ajak umroh jadi dikasih baju seperti orang2 arab" aku menghibur diri. Masih dalam keadaan penasaran aku menemukan secarik kertas, surat dari suamiku.

Ini isinya:

" bunda sayang, pasti bunda kaget ya ayah kasih hadiahnya kali ini beda. Bukan baju modis dan juga bukan perhiasan kesukaan bunda.

Tas yang sudah lama bunda minta, belum juga ayah belikan, dan malah hadiah ini yang ayah ingin berikan untuk bunda kali ini.

Bunda pasti kecewa saat membukanya, tapi tunggu dulu. Ayah ingin ceritakan sesuatu. Senyum dulu ya bundanya. Ayah kan bisa lihat senyum bunda dari kantor.

Ada cctv di hati ayah, hehehe..

Bunda sayang, ayah rupanya salah selama ini. Ayah bangga memperkenalkan bunda ke teman kantor ayah, relasi bisnis, dan apalagi ke atasan ayah. bangga rasanya punya istri yang cantik dan berpenampilan menarik.

Berjalan disamping bunda, lalu melihat banyak mata melirik memperhatikan bunda. Pikir ayah saat itu, siapa dulu dong suaminya. Ayah yang selama ini membiarkan bunda bergaul bebas dengan teman laki-laki ataupun perempuan.

Bunda yang banyak keluar rumah sendiri tanpa di dampingi ayah dan berinteraksi dengan banyak orang. Ayah pikir, yaa bunda kan juga harus maju dan menjadi wanita masa kini yang mandiri dan supel. Makanya ayah percaya saja setiap kali bunda ada urusan sampai pulang larut malam, dan pulang diantar teman dekat laki laki yang bisa jaga bunda diperjalanan.

Kemarin itu, pak Jimmy teman kantor yang ayah kenalkan ke bunda tempo hari datang bawa istrinya. Diluar dugaan ayah, istrinya memakai pakaian lebar, kerudungnya panjang sampai betis. Polos dan sederhana sekali.

Melihatnya ayah langsung menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Bicara tanpa berani melihatnya. Diantara teman kantor yang lain, hanya pak jimmy ini yang belum pernah membawa istrinya di acara-acara kantor. Hari itu pun karena kebetulan pak jimmy izin cuti untuk menengok ibunya yang sakit. Mampir ke kantor bersama istrinya untuk mengambil beberapa barang miliknya yang tertinggal.

Kok ayah reflek bersikap hormat dan malu melihatnya ya? Begitupun teman kantor yang lain, hanya menyapa tanpa berani melihatnya. Padahal kalau boleh jujur nih bunda, ayah dan teman-teman kantor itu setiap hari ada saja perempuan yang kita jadikan bahan guyonan. Apalagi kalau lagi kedatangan SPG rokok yang sesekali datang ke kantor ayah. Sudah deh, heboh langsung seisi kantor otaknya langsung mendidih semua. Kecuali ayah lhoo bunda. Hehehe..

Ayah jadi mikir, berarti selama ini bunda pun ayah biarkan dilihat dan dinikmati mata laki-laki atas kecantikan bunda. Ko beda ya rasanya, ternyata bukan bangga tapi seharusnya ayah cemburu membiarkan bunda tidak menutup aurat.

Nah kemarin, saat pak jimmy kembali ke kantor ayah ngobrol-ngobrol dengan beliau. Ayah baru tahu kalau katanya, suami harus cemburu terhadap istrinya. Kalau Nda cemburu itu namanya Dayus, yaitu lelaki yang membiarkan kejahatan (zina, buka aurat, bergaul bebas) dilakukan oleh ahlinya (istri dan keluarganya). Dayus itu lawan kata dari cemburu (karena iman).

Kata pak jimmy, seorang suami yang peduli pada istrinya kadang akan nampak sebagai seorang pencemburu. Kecemburuan yang berdasarkan agama ini dibenarkan. Cemburu seorang suami dan ayah adalah wajib bagi mereka demi menjaga harga diri dan kehormatan istri dan anak anaknya.

Bunda, ayah menyesal baru menyadari ini tapi ayah bersyukur belum terlambat, baca ini dulu bunda:

"...dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,..." ini ada dalam An Nur :31 dan ada lagi bunda..

"Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang orang jahiliah dahulu...." (QS. Al Ahzab : 33)

" Wahai nabi, katakanlah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu, dan istri istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu..." (QS. Al Ahzab : 59)

Bunda, bolehkah ayah meminta hadiah dari bunda? Jadikanlah ayah seorang laki laki yang bahagia karena ayah bunda jadikan sebagai laki laki satu-satunya yang boleh melihat kecantikan bunda.

Ayah ingin sekali bunda tampil sederhana saja saat keluar rumah, berbalut pakaian syar'i yang tidak perlu diperindah lagi dengan make up, warna dan aksesoris yang menarik perhatian. Karena percuma dong bunda kalau masih berhias walaupun berjilbab tetap saja akan beresiko menimbulkan fitnah.

Bunda sangat cantik, dan biarlah kecantikan itu jadi perhiasan dunia milik ayah saja. Bolehkah bunda jika ayah meminta ini? Ayah berdoa sambil menulis surat ini, semoga Alloh menghadiahi ayah istri sholeha yang akan mendampingi ayah didunia dan diakhirat.

Peluk ayah untuk bunda, sambut ayah nanti sore dengan pakaian barunya ya bunda?"

air mataku berurai jatuh, kertas berisi surat teromantis dari ayah untukku. Apalagi yang aku inginkan, kecuali pujian dan rasa kasih sayang ayah padaku karena ketaatannya pada Allah.

Baik ayah, permintaan ini terlalu mulia untuk aku tolak.

Bismillah, hadiah ayah kali ini jadi hadiah terindah untukku.

Elmika Hijrah | 9 Februari 2014

INIKAH NAMANYA TA'ARUF?

Banyak yang bingung, benarkah ini ta'aruf? Banyak yang bilang, "Saya nggak pacaran kok, hanya ta'arufan!". Tapi kok smsan mesra, chatting semalaman, bahkan jalan bareng sambil boncengan?
Ih, rese banget sih kang Furqon. Gak seneng aja liat orang lain sedang PeDeKaTe. Loh kok jadi marah Sob, justru saya mengingatkan karena saya sayang kalian loh.
GINI NIH KALAU ORANG UDAH DIMABUK CINTA. DUNIA SERASA MILIK MEREKA BERDUA. SOBATNYA NGASIH TAU DIBILANGNYA SEWOT. Hufh....
Apapun namanya, apapun alasannya, apapun caranya, kalau itu memang nggak dibenarkah oleh Allah, masa kita harus bilang itu boleh. Iya nggak Sob?
Ada juga loh, yang awalnya hanya sahabatan, tapi karena udah sering jalan bareng dengan sahabat lainnya, akhirnya komunikasi lebih intens, curhat plus saling pengertian udah jadi biasa. Padahal bukan muhrimnya loh, akhirnya CinLok terjadi.
INGAT, CINTA HADIR BISA KARENA KOMUNIKASI YANG SERING. WASPADALAH..!! WASPADALAH..!!
Hai..hai.. Ada juga loh yang udah khitbah alias tunangan, ngerasa udah akad nikah aja. Bebas pegangin tangannya, bebas meluk si dia, bahkan nggak sedikit orang tua yang ngelepasin anak wanitanya kepada calon menantunya, padahal belum tentu joidohnya. Itu sih sama dengan masukin daging ke kandang buaya. So, Jangan salahin kalau Syaitan yang menang.
Percaya deh Sob. Syaitan paling nggak suka kalau anak Adam menikah. Tapi kalau temanya jalan bareng, pedekate atau istilah beken lainnya, seitan include dan support habis. Kayanya kalau syaitan bisa masang spanduk akan tertera: Sponsored By: Setan Corporation.
Yuk, simak hadist nabi ini. Rasulullah saw bersabda, "Barang Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka sekali-kali jangan berduaan (berkhalwat) dengan seorang wanita di tempat sunyi, sesungguhnya setan akan menjadi pihak ketiganya (H.R.Ahmad)".
Untuk para lelaki yang belum siap menikah, yuk menahan diri dan memperbanyak shaum. Biar bisa menjaga nafsu syahwat yang bisa menghinakan. Bahkan ada sebuah hadist yang membuat para kaum adam harus lebih waspada.
"Tidaklah aku tinggalkan fitnah di tengah-tengah manusia yang lebih berbahaya darpada fitnah wanita" (H.R. Bukhari dan Muslim).
Siapapun Anda, mau yang belum menikah, akan menikah, bahkan yang sudah menikah. Tidak ada jaminan kita bisa menolak godaan berupa mendekati zina ini. So, waspada, selalu berlindung pada Allah, dan jangan menciptakan kesempatan untuk terjadi hal-hal yang mendekati zina.
"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk" (Q.S. Al-Isra: 32).
Semoga kita bisa menjaga diri dari hal-hal yang mendekati zina. Dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita jika kita pernah mendekati zina. Aamiin.

-Setia Furqon Kholid-

Friday, 5 September 2014

Dibaca sob!

Haruskah Pernikahan Didasari Rasa Cinta? Dengarkan Kisah Nyata Akhwat GorontaloSeorang akhwat menceritakan kenangan masa lalunya yang tak terlupakan:“Namaku Mariani, orang-orang biasa memangilku Aryani. Ini adalah kisah perjalanan hidupku yang hingga hari ini masih belum lengkang dalam benakku. Sebuah kisah yang nyaris membuatku menyesal seumur hidup bila aku sendiri saat itu tidak berani mengambil sikap. Yah, sebuah perjalanan kisah yang sungguh aku sendiri takjub dibuatnya, sebab aku sendiri menyangka bahwa di dunia ini mungkin tak ada lagi orang seperti dia.Tahun 2007 silam, aku dipaksa orang tuaku menikah dengan seorang pria, Kak Arfan namanya. Kak Arfan adalah seorang lelaki yang tinggal sekampung denganku, tapi dia seleting dengan kakakku saat sekolah dulu. Usia kami terpaut 4 Tahun. Yang aku tahu bahwa sejak kecilnya Kak Arfan adalah anak yang taat kepada orang tuanya dan juga rajin ibadah. Tabiatnya yang seperti itu terbawa-bawa sampai ia dewasa. Aku merasa risih sendiri dengan Kak Arfan apabila berpapasan dijalan, sebab sopan santunya sepertinya terlalu berlebihan pada orang-orang. Geli aku menyaksikannya, yah, kampungan banget gelagatnya…,Setiap ada acara-acara ramai di kampung pun Kak Arfan tak pernah kelihatan bergabung sama teman-teman seusianya. Yaah, pasti kalau dicek ke rumahnya pun gak ada, orang tuanya pasti menjawab “Kak Arfan di mesjid nak, menghadiri taklim”. Dan memang mudah sekali mencari Kak Arfan, sejak lulus dari Pesantren Al-Khairat Kota Gorontalo.Kak Arfan sering menghabiskan waktunya membantu orang tuanya jualan, kadang terlihat bersama bapaknya di kebun atau di sawah. Meskipun kadang sebagian teman sebayanya menyayangkan potensi dan kelebihan-kelebihannya yang tidak tersalurkan. Secara fisik memang Kak Arfan hampir tidak sepadan dengan ukuran ekonomi keluarganya yang pas-pasan. Sebab kadang gadis-gadis kampung suka menggodanya kalau Kak Arfan dalam keadaan rapi menghadiri acara-acara di desa.Tapi bagiku sendiri, itu adalah hal yang biasa-biasa saja, sebab aku sendiri merasa bahwa sosok Kak Arfan adalah sosok yang tidak istimewa. Apa istimewanya menghadiri taklim, kuper dan kampunga banget. Kadang hatiku sendiri bertanya, koq bisa yah, ada orang yang sekolah di kota namun begitu kembali tak ada sedikitpun ciri-ciri kekotaan melekat pada dirinya, HP gak ada. Selain bantu orang tua, pasti kerjanya ngaji, sholat, taklim dan kembali ke kerja lagi. Seolah riang lingkup hidupnya hanya monoton pada itu-itu saja, ke biosokop kek, ngumpul bareng teman-teman kek stiap malam minggunya di pertigaan kampung yang ramainya luar biasa setiap malam minggu dan malam kamisnya. Apalagi setiap malam kamis dan malam minggunya ada acara curhat kisah yang TOP banget disebuah station Radio Swasta digotontalo, kalau tidak salah ingat nama acaranya Suara Hati dan nama penyiarnya juga Satrio Herlambang.Waktu terus bergulir dan seperti gadis-gadis modern pada umumnya yang tidak lepas dengan kata Pacaran, akupun demikian. Aku sendiri memiliki kekasih yang begitu sangat aku cintai, namanya Boby. Masa-masa indah kulewati bersama Boby. Indah kurasakan dunia remajaku saat itu. Kedua orang tua Boby sangat menyayangi aku dan sepertinya memiliki sinyal-sinyal restunya atas hubungan kami. Hingga musibah itu tiba, aku dilamar oleh seorang pria yang sudah sangat aku kenal. Yah siapa lagi kalau bukan si kuper Kak Arfan lewat pamanku. Orang tuanya Kak Arfan melamarku untuk anaknya yang kampungan itu.Mendengar penuturan mama saat memberitahu padaku tentang lamaran itu, kurasakan dunia ini gelap, kepalaku pening…, aku berteriak sekencang-kencangnya menolak permintaan lamaran itu dengan tegas dan terbelit-belit aku sampaikan langsung pada kedua orang tuaku bahwa aku menolak lamaran keluarganya Kak Arfan. dan dengan terang-terangan pula aku sampaikan pula bahwa aku memiliki kekasih pujaan hatiku, Boby.Mendengar semua itu ibuku shock dan jatuh tersungkur kelantai. Akupun tak menduga kalau sikapku yang egois itu akan membuat mama shock. Baru kutahu bahwa yang menyebabkan mama shok itu karena beliau sudah menerima secara resmi lamaran dari orang tuanya Kak Arfan. Hatiku sedih saat itu, kurasakan dunia begitu kelabu. Aku seperti menelan buah simalakama, seperti orang yang paranoid, tidak tahu harus ikut kata orang tua atau lari bersama kekasih hatiku Boby.Hatiku sedih saat itu. Dengan berat hati dan penuh kesedihan aku menerima lamaran Kak Arfan untuk menjadi istrinya dan kujadikan malam terakhir perjumapaanku dengan Boby di rumahku untuk meluapkan kesedihanku. Meskipun kami saling mencintai, tapi mau tidak mau Boby harus merelakan aku menikah dengan Kak Arfan. Karena dia sendiri mengakui bahwa dia belum siap membina rumah tangga saat itu.Tanggal 11 Agustus 2007 akhirnya pernikahanku pun digelar. Aku merasa bahwa pernikahan itu begitu menyesakkan dadaku. Air mataku tumpah di malam resepsi pernikahan itu. Di tengah senyuman orang-orang yang hadir pada acara itu, mungkin akulah yang paling tersiksa. Karena harus melepaskan masa remajaku dan menikah dengan lelaki yang tidak pernah kucintai. Dan yang paling membuatku tak bias menahan air mataku, mantan kekasihku boby hadir juga pada resepsi pernikahan tersebut. Ya Allah mengapa semua ini harus terjadi padaku ya Allah… mengapa aku yang harus jadi korban dari semua ini?Waktu terus berputar dan malam pun semakin merayap. Hingga usailah acararesepsi pernikahan kami. Satu per satu para undangan pamit pulang hingga sepi lah rumah kami. Saat masuk ke dalam kamar, aku tidak mendapati suamiku Kak Arfan di dalamnya. Dan sebagai seorang istri yang hanya terpaksa menikah dengannya, maka aku pun membiarkannya dan langsung membaringkan tubuhku setalah sebelumnya menghapus make-up pengantinku dan melepaskan gaun pengantinku. Aku bahkan tak perduli kemana suamiku saat itu. Karena rasa capek dan diserang kantuk, aku pun akhirnya tertidur.Tiba-tiba di sepertiga malam, aku tersentak tatkala melihat ada sosok hitam yang berdiri disamping ranjang tidurku. Dadaku berdegup kencang. Aku hampir saja berteriak histeris, andai saja saat itu tak kudengar serua takbir terucap lirih dari sosok yang berdiri itu. Perlahan kuperhatikan dengan seksama, ternyata sosok yang berdiri di sampingku itu adalah Kak Arfan suamiku yang sedang sholat tahajud. Perlahan aku baringkan tubuhku sambil membalikkan diriku membelakanginya yang saat itu sedang sholat tahajud. Ya Allah aku lupa bahwa sekarang aku telah menjadi istrinya Kak Arfan. Tapi meskipun demikian, aku masih tak bisa menerima kehadirannya dalam hidupku. Saat itu karena masih dibawah perasan ngantuk, aku pun kembali teridur. Hingga pukul 04.00 dini hari, kudapati suamiku sedang tidur beralaskan sajadah dibawah ranjang pengantin kami.Dadaku kembali berdetak kencang kala mendapatinya. Aku masih belum percaya kalau aku telah bersuami. Tapi ada sebuah pertanyaaan terbetik dalam benakku. Mengapa dia tidak tidur di ranjang bersamaku. Kalaupun dia belum ingin menyentuhku, paling gak dia tidur seranjang denganku itukan logikanya. Ada apa ini? ujarku perlahan dalam hati. Aku sendiri merasa bahwa mungkin malam itu Kak Arfan kecapekan sama sepertiku sehingga dia tidak mendatangiku dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami. Tapi apa peduliku dengan itu semua, toh akupun tidak menginginkannya, gumamku dalam hati.Hari-hari terus berlalu. Kami pun mejalani aktifitas kami masing-masing, KakArfan bekerja mencari rezeki dengan pekerjaannya. Sedangkan aku di rumah berusaha semaksimal mungkin untuk memahami bahwa aku telah bersuami dan memiliki kewajiban melayani suamiku. Yah minimal menyediakan makanannya, meskipun kenangan-kenangan bersama Boby belum hilang dari benakku, aku bahkan masih merindukannya.Semula kufikir bahwa prilaku Kak Arfan yang tidak pernah menyentuhku dan menunaikan kewajibannya sebagai suami itu hanya terjadi malam pernikahan kami. Tapi ternyata yang terjadi hampir setiap malam sejak malam pengantin itu, Kak Arfan selalu tidur beralaskan permadani di bawah ranjang atau tidur di atas sofa dalam kamar kami. Dia tidak pernah menyentuhku walau hanya menjabat tanganku. Jujur segala kebutuhanku selalu dipenuhinya. Secara lahir dia selalu mafkahiku, bahkan nafkah lahir yang dia berikan lebih dari apa yang aku butuhan. Tapi soal biologis, Kak Arfan tak pernah sama sekali mengungkit- ungukitnya atau menuntutnya dariku. Bahkan yang tidak pernah kufahami, pernah secara tidak sengaja kami bertabrakan di depan pintu kamar, Kak Arfan meminta maaf seolah merasa bersalah karena telah menyetuhku.Ada apa dengan Kak Arfan? Apakah dia lelaki normal? kenapa dia begitu dingin padaku? apakah aku kurang di matanya? atau? pendengar, jujur merasakan semua itu, membuat banyak pertanyaan berkecamuk dalam benakku. Ada apa dengan suamiku? bukankah dia adalah pria yang beragama dan tahu bahwa menafkahi istri itu secara lahir dan batin adalah kewajibannya? ada apa dengannya? padahal setiap hari dia mengisi acara-acara keagamaan di mesjid. Dia begitu santun pada orang-orang dan begitu patuh kepada kedua orangtuanya. Bahkan terhadap aku pun hampir semua kewajibannya telah dia tunaikan dengan hikmah, tidak pernah sekali pun dia bersikap kasar dan berkata-kata keras padaku. Bahkan Kak Arfan terlalu lembut bagiku.Tapi satu yang belum dia tunaikan yaitu nafkah batinku. Aku sendiri saat mendapat perlakuan darinya setiap hari yang begitu lembutnya mulai menumbuhkan rasa cintaku padanya dan membuatku perlahan-lahan melupakan masa laluku bersama Boby. Aku bahkan mulai merindukannya tatkala dia sedang tidak dirumah. Aku bahkan selalu berusaha menyenangkan hatinya dengan melakukan apa-apa yang dia anjurkannya lewat ceramah-ceramahnya pada wanita-wanita muslimah, yakni mulai memakai busana muslimah yang syar’i.Memang dua hari setelah pernikahan kami, Kak Arfan memberiku hadiah yang diisi dalam karton besar. Semula aku mengira bahwa hadiah itu adalah alat-alat rumah tangga. Tapi setelah kubuka, ternyata isinya lima potong jubah panjang berwarna gelap, lima buah jilbab panjang sampai selutut juga berwana gelap, lima buah kaos kaki tebal panjang berwarnah hitam dan lima pasang manset berwarna gelap pula. Jujur saat membukanya aku sedikit tersinggung, sebab yang ada dalam bayanganku bahwa inilah konsekuensi menikah dengan seorang ustadz. Aku mengira bahwa dia akan memaksa aku untuk menggunakannya. Ternyata dugaanku salah sama sekali. Sebab hadiah itu tidak pernah disentuhnya atau ditanyakannya.Kini aku mulai menggunakannya tanpa paksaan siapapun. Kukenakan busana itu agar diatahu bahwa aku mulai menganggapnya istimewa. Bahkan kebiasaannya sebelum tidur dalam mengajipun sudah mulai aku ikuti. Kadang ceramah-ceramahnya di mesjid sering aku ikuti dan aku praktekan di rumah.Tapi satu yang belum bisa aku mengerti darinya. Entah mengapa hingga enam bulan pernikahan kami dia tidak pernah menyentuhku. Setiap masuk kamar pasti sebelum tidur, dia selalu mengawali dengan mengaji, lalu tidur di atas hamparan permadani dibawah ranjang hingga terjaga lagi di sepertiga malam, lalu melaksanakan sholat tahajud. Hingga suatu saat Kak Arfan jatuh sakit. Tubuhnya demam dan panasnya sangat tinggi. Aku sendiri bingung bagaimana cara menanganinya. Sebab Kak Arfan sendiri tidak pernah menyentuhku. Aku khawatir dia akan menolakku bila aku menawarkan jasa membantunya. Ya Allah..apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku ingin sekali meringankan sakitnya, tapi apa yang harus saya lakukan ya Allah..Malam itu aku tidur dalam kegelisahan. Aku tak bisa tidur mendengar hembusan nafasnya yang seolah sesak. Kudengar Kak Arfan pun sering mengigau kecil. Mungkin karena suhu panasnya yang tinggi sehingga ia selalu mengigau. Sementara malam begitu dingin, hujan sangat deras disetai angin yang bertiup kencang. Kasihan Kak Arfan, pasti dia sangat kedinginan saat ini. Perlahan aku bangun dari pembaringan dan menatapnya yang sedang tertidur pulas. Kupasangkan selimutnya yang sudah menjulur kekakinya. Ingin sekali aku merebahkan diriku di sampingnya atau sekedar mengompresnya. Tapi aku tak tahu bagaimana harus memulainya. Hingga akhirnya aku tak kuasa menahan keinginan hatiku untuk mendekatkan tanganku di dahinya untuk meraba suhu panas tubuhnya.Tapi baru beberapa detik tanganku menyentuh kulit dahinya, Kak Arfan terbangun dan langsung duduk agak menjauh dariku sambil berujar ”Afwan dek, kau belum tidur? kenapa ada di bawah? nanti kau kedinginan? ayo naik lagi ke ranjangmu dan tidur lagi, nanti besok kau capek dan jatuh sakit?” pinta kak Arfan padaku. Hatiku miris saat mendengar semua itu. Dadaku sesak, mengapa Kak Arfan selalu dingin padaku. Apakah dia menganggap aku orang lain. Apakah di hatinya tak ada cinta sama sekali untukku. Tanpa kusadari air mataku menetes sambil menahan isak yang ingin sekali kulapkan dengan teriakan. Hingga akhirnya gemuruh di hatiku tak bisa kubendung juga.”Afwan kak, kenapa sikapmu selama ini padaku begitu dingin? kau bahkan takpernah mau menyentuhku walaupun hanya sekedar menjabat tanganku? bukankah aku ini istrimu? bukankah aku telah halal buatmu? lalu mengapa kau jadikan aku sebagai patung perhiasan kamarmu? apa artinya diriku bagimu kak? apa artinya aku bagimu kak? kalau kau tidak mencintaiku lantas mengapa kau menikahiku? mengapa kak? mengapa?” Ujarku disela isak tangis yang tak bisa kutahan.Tak ada reaksi apapun dari Kak Arfan menanggapi galaunya hatiku dalam tangis yang tersedu itu. Yang nampak adalah dia memperbaiki posisi duduknya dan melirik jam yang menempel di dinding kamar kami. Hingga akhirnya dia mendekatiku dan perlahan berujar padaku:”Dek, jangan kau pernah bertanya pada kakak tentang perasaan ini padamu. Karena sesungguhnya kakak begitu sangat mencintaimu. Tetapi tanyakanlah semua itu pada dirimu sendiri. Apakah saat ini telah ada cinta di hatimu untuk kakak? kakak tahu dan kakak yakin pasti suatu saat kau akan bertanya mengapa sikap kaka selama ini begitu dingin padamu. Sebelumnya kakak minta maaf bila semuanya baru kakk kabarkan padamu malam ini. Kau mau tanyakan apa maksud kakak sebenarnya dengan semua ini?" ujar Kak Arfan dengan agak sedikit gugup.“Iya tolong jelaskan pada saya Kak, mengapa kakak begitu tega melakukan inipada saya? tolong jelaskan Kak?” Ujarku menimpali tuturnya kak Arfan.“Hhhhhmmm, Dek kau tahu apa itu pelacur? dan apa pekerjaan seorang pelacur? afwan dek dalam pemahaman kakak, seorang pelacur itu adalah seorang wanita penghibur yang kerjanya melayani para lelaki hidung belang untuk mendapatkan materi tanpa peduli apakah di hatinya ada cinta untuk lelaki itu atau tidak. Bahkan seorang pelacur terkadang harus meneteskan air mata mana kala dia harus melayani nafsu lelaki yang tidak dicintainya. Bahkan dia sendiri tidak merasakan kesenangan dari apa yang sedang terjadi saat itu. kakak tidak ingin hal itu terjadi padamu dek.Kau istriku dek, betapa bejatnya kakak ketika kakak harus memaksamu melayani kakak dengan paksaan saat malam pertama pernikahan kita. Sedangkan di hatimu tak ada cinta sama sekali buat kaka. Alangkah berdosanya kakak, bila pada saat melampiaskan birahi kakak padamu malam itu, sementara yang ada dalam benakmu bukanlah kakak tetapi ada lelaki lain. Kau tahu dek, sehari sebelum pernikahan kita digelar, kakak sempat datang ke rumahmu untuk memenuhi undangan Bapakmu. Tapi begitu kakak berada di depan pintu pagar rumahmu, kaka melihat dengan mata kepala kakak sendiri kesedihanmu yang kau lampiaskan pada kekasihmu boby. Kau ungkapkan pada Boby bahwa kau tidak mencintai kakak. Kau ungkapkan pada Boby bahwa kau hanya akan mencintainya selamanya. Saat itu kakak merasa bahwa kakak telah mermpas kebahagiaanmu.Kakak yakin bahwa kau menerima pinangan kakak itu karena terpaksa. Kakak juga mempelajari sikapmu saat di pelaminan. Begitu sedihnya hatimu saat bersanding di pelaminan bersama kakak. Lantas haruskah kakak egois dengan mengabaikan apa yang kau rasakan saat itu. Sementara tanpa memperdulikan perasaanmu, kakak menunaikan kewajiban kakak sebagai suamimu di malam pertama. Semenatara kau sendiri akan mematung dengan deraian air mata karena terpaksa melayani kakak?Kau istriku dek, sekali lagi kau istriku. Kau tahu, kakak sangat mencintaimu. Kakak akan menunaikan semua itu manakala di hatimu telah ada cinta untuk kakak. Agar kau tidak merasa diperkosa hak-hakmu. Agar kau bisa menikmati apa yang kita lakukan bersama. Alhamdulillah apabila hari ini kau telah mencintai kaka. Kakak juga merasa bersyukur bila kau telah melupakan mantan kekasihmu itu. Beberapa hari ini kakak perhatikan kau juga telah menggunakan busana muslimah yang syar’i. Pinta kakak padamu dek, luruskan niatmu, kalau kemarin kau mengenakan busana itu untuk menyenangkan hati kakak semata. Maka sekarang luruskan niatmu, niatkan semua itu untuk Allah ta’ala selanjutnya untuk kakak.”Mendengar semua itu, aku memeluk suamiku. Aku merasa bahwa dia adalah lelaki terbaik yang pernah kujumpai selama hidupku. Aku bahkan telah melupakan Boby. Aku merasa bahwa malam itu, aku adalah wanita yang paling bahagia di dunia. Sebab meskipun dalam keadaan sakit, untuk pertama kalinya Kak Arfan mendatangiku sebagai seorang suami. Hari-hari kami lalui dengan bahagia. Kak arfan begitu sangat kharismatik. Terkadang dia seperti seorang kakak buatku dan terkadang seperti orang tua. Darinya aku banyak belajar banyak hal. Perlahan aku mulai meluruskan niatku dengan menggunakan busana yang syar’i, semata-mata karena Allah dan untuk menyenangkan hati suamiku.Sebulan setelah malam itu, dalam rahimku telah tumbuh benih-benih cinta kami berdua. Alhamdulillah, aku sangat bahagia bersuamikan dia. Darinya aku belajar banyak tentang agama. Hari demi hari kami lalui dengan kebahagiaan. Ternyata dia mencintaiku lebih dari apa yang aku bayangkan. Dulu aku hampir saja melakukan tindakan bodoh dengan menolak pinangannya. Aku fikir kebahagiaan itu akan berlangsung lama diantara kami, setelah lahir Abdurrahman, hasil cinta kami berdua.Di akhir tahun 2008, Kak Arfan mengalami kecelakaan dan usianya tidak panjang. Sebab Kak Arfan meninggal dunia sehari setelah kecelakaan tersebut. Aku sangat kehilangannya. Aku seperti kehilangan penopang hidupku. Aku kehilangan kekasihku. Aku kehilangan murobbiku, aku kehilangan suamiku. Tidak pernah terbayangkan olehku bahwa kebahagiaan bersamanya begitu singkat. Yang tidak pernah aku lupakan di akhir kehidupannya Kak Arfan, dia masih sempat menasehatkan sesuatu padaku:“Dek.. pertemuan dan perpisahan itu adalah fitrahnya kehidupan. Kalau ternyata kita berpisah besok atau lusa, kakak minta padamu Dek.., jaga Abdurrahman dengan baik. Jadikan dia sebagai mujahid yang senantiasa membela agama, senantiasa menjadi yang terbaik untuk ummat. Didik dia dengan baik Dek, jangan sia-siakan dia.Satu permintaan kakak.., kalau suatu saat ada seorang pria yang datang melamarmu, maka pilihlah pria yang tidak hanya mencintaimu. Tetapi juga mau menerima kehadiran anak kita.Maafkan kakak Dek.., bila selama bersamamu, ada kekurangan yang telah kakak perbuat untukmu. Senantiasalah berdoa.., kalau kita berpisah di dunia ini..Insya Allah kita akan berjumpa kembali di akhirat kelak . Kalau Allah mentakdirkan kakak yang pergi lebih dahulu meninggalkanmu, Insya Allah kakak akan senantiasa menantimu..”Demikianlah pesan terakhir Kak Arfan sebelum keesokan harinya Kak Arfanmeninggalkan dunia ini. Hatiku sangat sedih saat itu. Aku merasa sangat kehilangan. Tetapi aku berusaha mewujudkan harapan terakhirnya, mendidik dan menjaga Abdurrahman dengan baik. Selamat jalan Kak Arfan. Aku akan selalu mengenangmu dalam setiap doa-doaku, amiin. Wasallam”NB : Kisah Nyata dari Akhwat di Gorontalo, Sulawesi UtaraDikutip oleh Abul-Harits darihttp://januarpambudi.blogspot.com/2012/08/kisah-akhwat-gorontalo.htmldengan sedikit perubahanfree | tag | like | sharefollow twitter : @MCIslam_
x

MENAKAR KADAR KETAKWAAN

#Nafsiyah 

Ramadhan telah berlalu. Puasanya pun telah usai. Takwa, sebagai buah dari puasa Ramadhan, sejatinya bisa mewujud dalam diri orang-orang Mukmin yang berpuasa. Bukankah agar bertakwa orang-orang Mukmin diperintahkan untuk berpuasa? (QS al-Baqarah [2]: 183).

Tentang takwa, Ibn Abbas ra. pernah berkata, “Orang yang bertakwa adalah orang yang takut terhadap kesyirikan, dosa-dosa besar (kaba’ir) dan ragam kekejian (fawahisy).”

Secara bahasa, takwa makna asalnya adalah “penghalang” atau “pemisah” di antara dua perkara. Karena itu orang bertakwa seolah-olah telah menjadikan upayanya mengikuti perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya sebagai “penghalang” atau “pemisah” antara dirinya dengan azab-Nya.

Umar bin al-Khaththab ra. pernah berkata kepada Ubay bin Kaab, “Aku pernah ditanya tentang takwa.”
Kaab bertanya, “Pernahkah engkau berjalan di jalanan penuh duri?”
“Tentu saja,” jawab Umar ra.
“Apa yang engkau lakukan di jalanan penuh duri?”
“Tentu aku akan berhati-hati dan waspada,” jawab Umar lagi.
Kaab berkata, “Yang demikian itulah takwa.”

Tentang takwa pula, Syahr bin Husyaib berkata, “Orang bertakwa itu adalah orang yang meninggalkan banyak perkara yang halal (tetapi tidak bermanfaat, pen.) karena khawatir terjerumus pada perkara yang haram.”

Tentang takwa, Umar bin Abdul Aziz juga berkomentar, “Takwa adalah meninggalkan apa saja yang telah Allah haramkan dan menunaikan apa saja yang telah Allah wajibkan.”

Dinyatakan pula bahwa takwa adalah meneladani Nabi Muhammad SAW. Di dalam sebuah hadits dinyatakan, “Takwa terhimpun dalam sebuah ungkapan firman Allah SWT: Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk berlaku adil; berbuat baik (ihsan); memberi kepada kerabat dekat; serta mencegah kekejian, kemungkaran dan kelaliman (QS an-Nahl [16]: 90).”

Pengertian lain dari takwa dinyatakan oleh Ibn Umar ra., “Takwa itu adalah kamu tidak melihat dirimu lebih baik daripada orang lain.” (Al-Baghawi, Ma’alim at-Tanzil, I/60).

Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa menurut Ibn Abbas, orang bertakwa adalah orang yang waspada terhadap azab Allah saat meninggalkan petunjuk-Nya yang mereka ketahui dan mereka selalu mengharapkan rahmat-Nya saat membenarkan apa saja yang datang dari Allah SWT.

Ibn Hatim menuturkan riwayat dari Muadz bin Jabal ra bahwa ia pernah ditanya, “Siapa orang yang bertakwa?” Ia menjawab, “Suatu kaum yang takut terhadap kesyirikan dan penyembahan terhadap berhala serta senantiasa memurnikan ibadah hanya kepada Allah SWT.”

Dalam riwayat lain pula dinyatakan bahwa Abu Hurairah ra, sebagaimana dituturkan oleh Ibn Abi ad-Dunya’, pernah ditanya oleh seseorang, “Apakah takwa itu?” Abu Hurairah ra balik bertanya, “Pernahkah kamu mendapati jalan yang penuh duri?” Orang itu menjawab, “Tentu saja.” Abu Hurairah ra bertanya lagi, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Orang itu menjawab, “Jika saya melihat ada duri di jalanan yang saya lalui, saya akan berusaha menghindari duri itu.” Abu Hurairah ra lalu berkata, “Itulah takwa.”
Di dalam Kitab az-Zuhd, Imam Ahmad menuturkan riwayat dari Abu ad-Darda’. Dinyatakan, “Kesempurnaan takwa adalah saat seorang hamba takut kepada Allah SWT hingga dalam perkara terkecil sekalipun, yakni saat dia meninggalkan sebagian perkara yang dia pandang halal semata-mata karena takut terjatuh pada keharaman. Sikap demikian menjadi penghalang dirinya dengan perkara-perkara haram.”

Apa yang diyatakan oleh Abu ad-Darda’ juga dinyatakan oleh sekelompok orang dari kalangan tabi’in.

Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, “Seorang hamba tidak akan bisa mencapai derajat orang yang bertakwa hinga dia meninggalkan banyak perkara halal semata-mata karena khawatir terjatuh pada perkara haram.” (Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abdun bin Humaid dan Imam al-Bukhari di dalam Tarikh-nya; oleh at-Tirmidzi yang sekaligus menilai hadits ini hasan; oleh Ibn Majah, Ibn Abi Hatim dan al-Hakim yang sekaligus menilai hadits ini sahih; juga oleh Al-Baihaqi dalam Sya’b al-Iman, dari ‘Athiyah as-Sa’di).

Dengan demikian mengamalkan makna hadits ini adalah wajib. Menurut Iman asy-Syaukani, makna takwa ini merupakan makna syar’i yang lebih spesifik dibandingkan dengan pengertian takwa yang dikemukakan oleh pengarang Kitab al-Kasyaf (Az-Zamakhsyari) (Asy-Syaukani, Fath al-Qadir, I/24).

Dari definisi di atas, kita sesungguhnya dapat menakar sejauh mana atau seberat apa kadar ketakwaan kita. Tolok-ukurnya bukanlah sekadar sejauh mana kita meninggalkan perkara-perkara haram, tetapi lebih dari itu adalah sejauh mana kita meninggalkan banyak perkara halal (yang tidak bermanfaat) semata-mata karena kita khawatir terjatuh pada perkara-perkara yang haram.

Jika perkara-perkara haram saja masih sering kita lakukan, bagaimana mungkin kita bisa meninggalkan perkara-perkara syubhat apalagi perkara-perkara halal yang tidak bermanfaat? Jika demikian kondisi kita, selayaknya kita khawatir: jangan-jangan kadar ketakwaan kita belumlah seberapa.

Wa ma tawfiqi illa bilLah wa ‘alayhi tawakkaltu wa ilayhi unib. [] abi

Sumber: http://hizbut-tahrir.or.id/2014/08/19/menakar-kadar-ketakwaan/

***
Yuk, kita ramaikan di sosial media dengan hashtag #MuslimArmies4Gaza
====================
Mari Bantu Saudara-saudara kita di Gaza-Palestina
Salurkan Bantuan anda ke Rekening:
BSM 0160233681 an. Hizbut Tahrir Indonesia
BNI Syariah 0177325530 an. Hizbut Tahrir Indonesia
Dengan bantuan tersebut,
semoga Allah meringankan mereka dan hisab kita di akhirat kelak
Aamiin allahumma aamiin
***
Jalan menjadi #MuslimahTaqwa:
Jika Sahabat Muslimah ingin bergabung bersama MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA dan bersama kita mendakwahkan Islam, bisa melayangkan pesan berupa nama asli, alamat lengkap, dan no. telp/hp yang bisa dihubungi pada inbox fanpage Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia serta tulis juga motivasi Sahabat ingin memperjuangkan Syariah dan Khilafah.
---------
Dukung terus Opini Syariah dan Khilafah dengan klik LIKE, KOMENTAR, TAG dan BERBAGILAH STATUS ini. Semoga menjadi amal sholih buat kita bersama.
**********************************************
Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia
www.hizbut-tahrir.or.id
Facebook : www.facebook.com/mediamhti
Twitter : www.twitter.com/women4khilafah
Youtube : www.youtube.com/user/MUSLIMAHMEDIACENTER
Radio CWS : www.muslimah-htichannel.blogspot.com
Ukhti.... Allah mencintaimu...
Allah mengutarakan lewat firmannya yang tertuang dalam Alquran, dimana Allah memerintahkan kamu untuk menutup auratmu.
Karna menutup aurat bukanlah pilihan tapi kewajiban.

"BEGINILAH CARAKU MENCINTAIMU"

Ada kekasih yg membuktikan cintanya dengan jutaan kalimat ,pujian dan rayuan..
Adapula dengan sikap nan penuh kasih..
Tak sedikit dengan pengorbanan yg meluluh lantakkan harga diri
Ada pula dengan menguras tenaga dan materi.

Namun bagiku, aku mencintaimu dengan menundukkan wajahku padamu, bukan karena ku ingin berpaling darimu,
Tapi karena ku ingin menjaga pandanganmu dari panah-panah iblis.

Ku mencintaimu dengan tidak melemah lembutkan suaraku padamu, bukan karena aku ingin menyakitimu namun karena aku ingin menjaga hatimu dari bisikan syaitan yg menipu.

Ku mencintaimu dengan menjauh darimu
Bukan karena aku membencimu, namun karena ku ingin menjagamu dari khalwat yg menjebak.

Ku mencintaimu dengan menjaga dirimu dan diriku,
Menjaga kesucianmu dan kesucianku,
Menjaga kehormatanmu dan kehormatanku,
Menjaga kebeningan hatimu dan hatiku.

Cinta...

Tak mengapa saat ini kita jauh, karena kelak Allah yg akan menyatukan qita dalam ikatan sucinya..
Karena itu jauh lebih berarti,
Jauh lebih abadi,
Karena aku yakin janji Allah adalah pasti,
Wanita yg baik untuk laki-laki yg baik.

Seperti inilah ku mencintaimu dengan menjaga kesucian diri, jiwa dan hatiku hanya untuk ku persembahkan padamu kelak.

Oleh karena itu cinta...
Jaga kesucian cintamu juga hanya untukku.

Ya Rabb..
Pada-MU ku titipkan cintaku pada nya...Aamiin..

" SURAT PALING ROMANTIS DARI SUAMIKU "

Pagi itu ketika merapikan rumah aku menemukan sebuah kotak berhias pita tersimpan di atas meja makan. Diatasnya terdapat kertas bertuliskan "hadiah untuk bunda". 

Ini pasti dari suamiku, langsung saja aku buka kotak itu, didalamnya terdapat beberapa set gamis longgar dan kerudung lebar. Heran dengan hadiah dari suamiku yang aneh. 

"Kok modelnya gini? Eh, jangan2 mau di ajak umroh jadi dikasih baju seperti orang2 arab" aku menghibur diri. Masih dalam keadaan penasaran aku menemukan secarik kertas, surat dari suamiku.

Ini isinya:

" bunda sayang, pasti bunda kaget ya ayah kasih hadiahnya kali ini beda. Bukan baju modis dan juga bukan perhiasan kesukaan bunda.

Tas yang sudah lama bunda minta, belum juga ayah belikan, dan malah hadiah ini yang ayah ingin berikan untuk bunda kali ini.

Bunda pasti kecewa saat membukanya, tapi tunggu dulu. Ayah ingin ceritakan sesuatu. Senyum dulu ya bundanya. Ayah kan bisa lihat senyum bunda dari kantor.

Ada cctv di hati ayah, hehehe..

Bunda sayang, ayah rupanya salah selama ini. Ayah bangga memperkenalkan bunda ke teman kantor ayah, relasi bisnis, dan apalagi ke atasan ayah. bangga rasanya punya istri yang cantik dan berpenampilan menarik.

Berjalan disamping bunda, lalu melihat banyak mata melirik memperhatikan bunda. Pikir ayah saat itu, siapa dulu dong suaminya. Ayah yang selama ini membiarkan bunda bergaul bebas dengan teman laki-laki ataupun perempuan.

Bunda yang banyak keluar rumah sendiri tanpa di dampingi ayah dan berinteraksi dengan banyak orang. Ayah pikir, yaa bunda kan juga harus maju dan menjadi wanita masa kini yang mandiri dan supel. Makanya ayah percaya saja setiap kali bunda ada urusan sampai pulang larut malam, dan pulang diantar teman dekat laki laki yang bisa jaga bunda diperjalanan.

Kemarin itu, pak Jimmy teman kantor yang ayah kenalkan ke bunda tempo hari datang bawa istrinya. Diluar dugaan ayah, istrinya memakai pakaian lebar, kerudungnya panjang sampai betis. Polos dan sederhana sekali.

Melihatnya ayah langsung menundukkan pandangan dan bersikap hormat. Bicara tanpa berani melihatnya. Diantara teman kantor yang lain, hanya pak jimmy ini yang belum pernah membawa istrinya di acara-acara kantor. Hari itu pun karena kebetulan pak jimmy izin cuti untuk menengok ibunya yang sakit. Mampir ke kantor bersama istrinya untuk mengambil beberapa barang miliknya yang tertinggal.

Kok ayah reflek bersikap hormat dan malu melihatnya ya? Begitupun teman kantor yang lain, hanya menyapa tanpa berani melihatnya. Padahal kalau boleh jujur nih bunda, ayah dan teman-teman kantor itu setiap hari ada saja perempuan yang kita jadikan bahan guyonan. Apalagi kalau lagi kedatangan SPG rokok yang sesekali datang ke kantor ayah. Sudah deh, heboh langsung seisi kantor otaknya langsung mendidih semua. Kecuali ayah lhoo bunda. Hehehe..

Ayah jadi mikir, berarti selama ini bunda pun ayah biarkan dilihat dan dinikmati mata laki-laki atas kecantikan bunda. Ko beda ya rasanya, ternyata bukan bangga tapi seharusnya ayah cemburu membiarkan bunda tidak menutup aurat.

Nah kemarin, saat pak jimmy kembali ke kantor ayah ngobrol-ngobrol dengan beliau. Ayah baru tahu kalau katanya, suami harus cemburu terhadap istrinya. Kalau Nda cemburu itu namanya Dayus, yaitu lelaki yang membiarkan kejahatan (zina, buka aurat, bergaul bebas) dilakukan oleh ahlinya (istri dan keluarganya). Dayus itu lawan kata dari cemburu (karena iman).

Kata pak jimmy, seorang suami yang peduli pada istrinya kadang akan nampak sebagai seorang pencemburu. Kecemburuan yang berdasarkan agama ini dibenarkan. Cemburu seorang suami dan ayah adalah wajib bagi mereka demi menjaga harga diri dan kehormatan istri dan anak anaknya.

Bunda, ayah menyesal baru menyadari ini tapi ayah bersyukur belum terlambat, baca ini dulu bunda:

"...dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,..." ini ada dalam An Nur :31 dan ada lagi bunda..

"Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu dan janganlah kamu berhias dan (bertingkah laku) seperti orang orang jahiliah dahulu...." (QS. Al Ahzab : 33)

" Wahai nabi, katakanlah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu, dan istri istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu..." (QS. Al Ahzab : 59)

Bunda, bolehkah ayah meminta hadiah dari bunda? Jadikanlah ayah seorang laki laki yang bahagia karena ayah bunda jadikan sebagai laki laki satu-satunya yang boleh melihat kecantikan bunda.

Ayah ingin sekali bunda tampil sederhana saja saat keluar rumah, berbalut pakaian syar'i yang tidak perlu diperindah lagi dengan make up, warna dan aksesoris yang menarik perhatian. Karena percuma dong bunda kalau masih berhias walaupun berjilbab tetap saja akan beresiko menimbulkan fitnah.

Bunda sangat cantik, dan biarlah kecantikan itu jadi perhiasan dunia milik ayah saja. Bolehkah bunda jika ayah meminta ini? Ayah berdoa sambil menulis surat ini, semoga Alloh menghadiahi ayah istri sholeha yang akan mendampingi ayah didunia dan diakhirat.

Peluk ayah untuk bunda, sambut ayah nanti sore dengan pakaian barunya ya bunda?"

air mataku berurai jatuh, kertas berisi surat teromantis dari ayah untukku. Apalagi yang aku inginkan, kecuali pujian dan rasa kasih sayang ayah padaku karena ketaatannya pada Allah.

Baik ayah, permintaan ini terlalu mulia untuk aku tolak.

Bismillah, hadiah ayah kali ini jadi hadiah terindah untukku.

Elmika Hijrah | 9 Februari 2014

ASAL USUL & KISAH NYATA DI RAHIM

Sharing untuk para wanita (Bila pria yang terima tolong di teruskan ke wanita? di sekitar anda ya^^
"Jangan Minum air Es, air soda, dan kelapa Saat Haid."
"Jangan keramas karena pori" kepala sedang terbuka pada saat haid karena bisa menyebabkan sakit kepala (kena angin kepala) "sangat berbahaya" efek ini bisa di rasakan saat muda dan saat tua" 
Jangan makan mentimun saat sedang haid karena getah yang ada pada mentimun bisa menyebabkan haid tersisa didinding rahim. Hih serem makannya yuk kita hindarkan makan mentimun saat haid.
Selain itu saat sedang haid "Tubuh tidak boleh terbentur, terjatuh dan terpukul oleh benda keras terutama bagian perut karena bisa menyebabkan muntah darah, Rahim bisa terluka "Riset membuktikan, minum es saat haid bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 tahun dapat menyebabkan "KISTA & KANKER RAHIM".
Tolong info ini disebarkan ke banyak wanita baik istri, anak putri kita, maupun teman wanita, ini menunjukkan bahwa kita peduli sama mereka. Sayangilah wanita..
Mari berbagi, demi kesehatan dan masa depan seorang wanita^^

BACA PELAN-PELAN DENGAN SEKSAMA

Afw, menyela... :
Jangan berbaring ketika adzan, nanti jenazah kita berat."
Rasulullah S.A.W bersabda "Sebarkan Walaupun
Daripada Sepotong Ayatku..

Jangan berkata-kata semasa adzan, agar lidah tidak kelu menyebut syahadat ketika sakaratul maut..

5perkara orang Islam patut tahu berkenaan dengan kesehatan.
Al-Quran ada mengajar kita menjaga kesehatan dengan membuat amalan seperti berikut :

1. Mandi pagi sebelum subuh atau sekurang-kurangnya sejam sebelum matahari naik.
Air sejuk yang meresap ke dalam badan bisa mengurangkan lemak yg terkumpul. Kita bisa lihat orang yg mengamal mandi pagi kebanyakan badan nya tidak gemuk.

2. Rasulullah SAW mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi.
Mujarabnya, Insya Allah jauh dari penyakit (susah kena penyakit).

3. Waktu sholat Subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang kurangnya semenit selepas membaca doa).
Ia bisa mengelak dari sakit pening atau migrain.
Ini terbukti oleh para saintis yg membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud.
Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yang tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir ke ruang tersebut.

4. Dalam kitab juga ada melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut.
Nabi pernah mencegah kita makan ikan bersama ayam. Dikhawatirkan akan cepat mendapat penyakit.
Ini terbukti oleh saintis yang menemukan dimana dalam badan ayam mengandungi ion + ve, manakala dalam ikan mengandung ion-ve, jika dalam suapan ayam bercampur dengan ikan maka terjadi tindak balas biokimia yang terhasil yg bisa merusak USUS kita.
Orang yahudi suka memakan ikan tanpa bercampur dengan makanan bercampur ayam.

5. Nabi juga mengajar kita makan dengan tangan kanan dan bila habis hendaklah menjilat jari.
Begitu juga ahli sains telah menemukan bahwa ENZYME banyak terkandung di celah jari, yaitu 10 kali lipat terdapat dalam air liur. (Enzyme sejenis alat percerna makanan, tanpanya makanan tidak terurai).

Sabda Nabi SAW, Ilmu itu milik Allah, barangsiapa menyebarkan ilmu demi kebaikkan Insya Allah, Allah akan menggandakan 10 kali lipat kepadanya.

Cara senang utk dapatkan pahala
walaupun sesudah mati,,,:

😇 Pasang kipas di surau/masjid
walaupun 1, setiap kali orang pakai,
anda dpt pahala walau sesudah mati.

Derma kursi roda di RS, setiap kali pasien gunakan,
anda akan dpt pahala.

Beri baju kpd orang , setiap kali
org pakai , anda dpt pahala.

Beri makanan kpd org , anda
dpt pahala selagi makanan itu
mnjadi darah daging nya.

📚 Menyampaikan ilmu yg bermanfaat, selagi mereka mengamalkan pahala anda tetap ada.

😎 Berbagi pesan ini kpd orang banyak 👪. Walaupun 1 tolong
bagikan kpd org, anda akn dpt pahala sbb anda telah berdakwah
utk sampaikan ilmu.
InsyaAllah yg penting keikhlasan karena Allah semata ...

7 kalimat yg harus di biasakan..

1.BismIllahirrahmannirrahim-Setiap hendak melakukan sesuatu.

2.AlhamdulIllah-Setiap habis melakukan sesuatu.

3.AstagafirUllah-Jika melakukan sesuatu yg buruk.

4.InsyaAllah-Jika ingin melakukan sesuatu pada masa yg akan dtg.

5.Laa hawla walaaquwwata illaa billaah-Bila tidak dpt melakukan sesuatu yg agak berat/melihat hal yg buruk.

6.Innalillahi wainna ilaihi rojiun-Jika melihat/menghadapi musibah atau menerima kabar kematian.

7.Lailaha illAllah-Bacalah siang dan malam sebanyak-banyaknya.

Ada 2 pilihan utk anda :

1. Biarkan saja tulisan ini tanpa bermanfaat utk org lain.

atau
2. Anda sebarkan kepada semua kenalan anda.

Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yg menyampaikan ilmu saja dan ada org yg mengamalkannya, maka walaupun yg menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala..

Amiiin yaa Robbal alamin...

Semoga bermanfaat